Finding Myself 3

Mungkin ini akibat dari browsing-browsing di internet dan akhirnya bingung sendiri dengan tulisan orang lain! Itu sekedar opini atau fakta saya tidak tahu! Saya hanya murid kelas 11 SMA yang sedang labil, mencari jati diri, dan kebingungan ditengah rimba dunia. Saya hanya ingin mengatakan beberapa hal yang saya pikirkan selama liburan semester 3 saya. Berikut hal-hal tersebut.
1. Mengapa Indonesia semakin aneh dimata saya? 17 tahun saya hidup di negeri ini, mengapa banyak sekali misteri yang seperti sengaja ditutupi? Atau semua itu hanya khayalan dan mimpi? Entahlah biar waktu yang menjawab.
2. Saya hanya seorang remaja yang menyukai sejarah dan bermimpi kuliah di ilmu arkeologi. Mengapa? Karena saya tahu banyak sekali yang tak saya ketahui. Saya tipikal anak pendiam namun kepo setengah mati. Saya kira, sejarah dan arkeologi bisa membantu ke-kepo-an saya ini.
3. Saya umat Muslim. Saya mengakui Tuhan itu hanya satu, Allah Swt. Saya juga mengakui Nabi Muhammad adalah utusan Allah Swt. yang baik hati dan mau membagikan semua arti kehidupan hingga saat ini, arti kehidupan itu masih saya pelajari.
4. Saya asli Indonesia, keturunan suku Jawa asli. Dan saya bangga jadi Wong Jowo yang budayanya banyak sekali. Sayangnya tiap kali saya ingin belajar budaya Jawa, entah saya merasa kurang pede. Seperti menari, saya pengen belajar menari, tapi gak pede dengan badan yang katanya mirip anak laki-laki. Saya pengen belajar gamelan, tapi sudah kebanykan ekskul disekolah. Setiap pulang sekolah, saya melihat orang jualan wayang ditrotoar. Terbesit dalam pikiran saya untuk membeli, namun sayang uang didompet tak pernah penuh terisi. Saya hanya bisa bisa berdoa pada Allah Swt. supaya kelak nanti saya bisa mempelajari budaya saya sendiri.
5. Pada poin 3 dan 4. Saya hanya ingin menjadi orang biasa, namun bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dia Agama saya dilarang menyekutukan Allah Swt. dan menurut agama saya, seperti selametan itu tidak diperlukan. Tapi, keluarga masih sering mengadakan selametan. Toh memang mbah-mbah dan pendahulu saya dulu seperti itu, jadi ya dibilang ini tradisi atau budaya. Asal tidak melanggar syariat agama Islam kenapa harus diperdebatkan? Saya rasa Islam itu fleksibel.
6. Kembali pada diri saya sendiri, mengapa banyak yang membelokkan, bahkan mengubah suatu fakta sejarah? Menurut saya, sejarah itu dipelajari, ditafsirkan, diambil hikmahnya, dijadikan pelecut dan motivasi untuk masa depan. Menurut saya, sejarah itu tidak perlu diperdebatkan, karena diperdebatkanpun buat apa? Hanya saja oknum-oknum tertentu mengubah data sejarah, ingat, data sejarah dan data itupun tidak akan bisa menutupi bagaimana mestinya suatu sejarah itu. Kebohongan itu ibarat bau yang ditutupi, lama-lama akan tercium juga. Hingga sekarang kebohongan dan kejujuran masih belum bisa tercium perbedaan aromanya. Masih mirip!
7. JAS MERAH : JAngan Sekali-kali MElupakan (MEmelintir, MEnghancurkan, MErusak, MEmbohongi) sejaRAH. Setelah misi Blog Museum Online bulan Agustus-September 2014 kemarin, mata saya baru terbuka lebar. Peninggalan sejarah itu banyak sekali! Saking banyaknya mungkin, banyak yang harus terlupakan. Ada kisah sejarah yang sedikit melenceng, hal itu membuat saya rajin-rajin browsing di internet. Salah satunya adalah sebuah arca Nandi yang telah hilang kepalanya, tinggal badannya saja (Nandi itu kendaraan suci dewa Siwa) Pada daerah ditemukannya arca Nandi itu, masyarakat daerah itu mempercainya sebagai banteng jadi-jadian! Ya ampun, Nandi itu Sapi, bukan Banteng! (Tapi banteng dan sapi itu sebenarnya masih saudara) Dipercaya, apabila kepala si banteng (Nandi) disatukan dengan badannya, maka ia bisa hidup lagi. Entahlah, dipelintirnya lucu sekali! Saya lihat, kasihan juga arca ini, masa udah keren-keren dengan warna asli batunya yang berwarna hitam, eh dicat sama warna merah! Ini kekonyolan lagi! Arca dicat dengan warna merah, eh si Nandi mau ikutan Pertunjukan Banteng di Spanyol ya? Ah sudahlah, JAS MERAH memang tidak diterapkan dengan baik.
8. Hidup ini memang singkat, saking singkatnya manusia akhirnya bertingkah konyol, dan kelakuan konyol manusia itu mungkin membuat makhluk Allah Swt. yang lain tertawa. Indonesia seperti sedang ndagel . Pemimpin baru yang apalah itu sering menjilat ludahnya sendiri. Itu pemimpin, panutan, eh kok malah… yasudahlah biarkan! Jalani hidup yang singkat ini dengan sebaik mungkin! Tanpa kekonyolan tentunya.
9. Saya bangga dengan diri saya sendiri yang apa adanya. Yang biasa, normal, sederhana, dan gak banyak tingkah. Dunia yang sedang saya selami juga bukan dunia drama! Dunia nyata, petualangan, tantangan, dan ilmu baru! Saya hanya merasa dituntun oleh sejarah agar bisa semangat mencari ilmu sebanyak-banyaknya, namun saya nggak bisa menerapkan ilmu sebanyak itu dalam kehidupan saya. Saya tahu hidup ini fleksibel, agama saya fleksibel, budaya saya fleksibel. Saya suka yang fleksibel karena yang kaku belum tentu benar ‘kan?
10. Saya hanya memiliki ibu. Bapak saya sudah meninggal 9 tahun yang lalu. Bapak saya mengajarkan hidup yang keras dan disiplin, ibu saya mendidik saya menjadi orang yang fleksibel. Dan gara-gara saya orang fleksibel, saya jadi mudah terombang-ambing dalam menentukan pilihan, dalam menerima informasi, dan menerima doktrin. Saya memiliki sifat kasar yang saya sadari, sifat kasar itu muncul karena kefleksibelan saya. Inti dari semua ini hanyalah : SEGALA SESUATU MEMILIKI SEGI POSITIF DAN NEGATIF . TINGGAL KITA SAJA, PINTAR-PINTAR MEMILIH DAN MEMILAH SEGI-SEGI ITU!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rencana Tuhan

Finding Myself 1